Sejarah Internet of Things di Indonesia
Sebelum membahas lebih dalam tentang peran Internet of Things bagi Indonesia, yuk napak tilas sejarah singkat perkembangan Internet of Things di Indonesia! Simak pembahasan berikut ini.
Meskipun 4 tahun terakhir pengembangan terhadap teknologi Internet of Things cukup pesat, tetapi perkembangan Internet of Things di Indonesia itu tidak semulus yang dibayangkan. Pada awal pengembangan Internet of Things di Indonesia, belum mendapatkan kemudahan secara regulasi. Padahal, dalam konteks teknologi, setiap dua tahun setidaknya terjadi perubahan yang membutuhkan uji coba secara berkala. Namun, nampaknya regulasi di Indonesia belum mendukung fleksibilitas dalam hal administrasi bagi para developer untuk mendapatkan kemudahan uji coba perangkat.
Menurut , pada tahun 2017 ada tiga hal yang membuat dilema pada regulator.
- Standar Frekuensi
- Standardisasi perangkat
- TKDN
Meskipun ada kendala mengenai regulasi, apakah pengembangan Internet of Things di Indonesia lantas terhenti begitu saja?
Tentu tidak, pengembangan perangkat Internet of Things di Indonesia terus berjalan yang berfokus pada 5 fungsi:
Yang pertama adalah tagging (Identifikasi). Fungsi tagging untuk mengidentifikasi suatu aktivitas ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan data aktivitas atau transaksi.
Fokus kedua adalah monitoring. Setelah aktifitas di identifikasi, monitoring bertujuan untuk memantau apakah terdapat aktivitas tidak biasa yang dikirim oleh tagging.
Ketiga adalah tracking. Tracking berfungsi untuk melacak lokasi.
Fungsi keempat yaitu kontrol. Perangkat IoT yang memiliki fungsi kontrol bertujuan untuk memberikan hasil dari aktivitas-aktivitas atau data yang konsisten.
Terakhir adalah analisis. Tentunya fungsi analisis bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat dipahami dari aktivitas atau data yang didapat.
Lima fungsi di atas merupakan hal yang paling mendasar pada perangkat IoT. Apalagi, di tahun 2019 gencar akan gerakan industri 4.0. Tentu saja permintaan akan produk IoT akan semakin besar. Jadi, lima fungsi tersebut dapat sebagai patokan untuk pengembang dapat terus berinovasi. Akan lebih hebat jika developer dapat memperluas fungsi IoT.
Beberapa perusahaan yang sudah mulai mengembangkan IoT di Indonesia
SoftwareSeni Indonesia
Yang pertama adalah softwerseni indonesia. Selain menciptakan produk digital (website, software, dan mobile apps), softwerseni juga melakukan pengembangan IoT. Melalui team SSLab yang dipimpin oleh Heryno Cheung, pengembangan IoT yang dilakukan softwerseni memang belum pada tahapan untuk dapat diproduksi secara masal dan dipakai oleh masyarakat. Namun, tentunya ini menandakan kesiapan dari perusahaan softwerseni untuk menghadapi masa depan.
Pada tahap awal, team SSLab berhasil menciptakan dua perangkat IoT.
1. Package Notifier
Perangkat ini memiliki fungsi tagging atau identifikasi. Tujuannya, untuk mempermudah team softwerseni untuk mengetahui paket apa yang datang, untuk siapa dan dari mana. Terlihat sepele memang, tapi softwerseni percaya bahwa sesuatu yang besar itu bisa dari hal kecil.
Sistem kerjanya adalah ketika ada paket masuk ke kantor softwareseni, maka akan ada perangkat untuk mengambil foto paket tersebut. Kemudian, foto informasi paket akan secara otomatis terkirim ke dalam sistem intra-chat milik softwareseni.
2. Waton Ayam
Pernahkah kalian kehabisan air galon? Lupa membeli air isi ulang? Atau mungkin penasaran berapa banyak kebutuhan air minum galon untuk keluarga kalian?
Water Gallon Alert System (Waton Ayam) adalah perangkat kedua yang berhasil diciptakan oleh SSLab. Fungsinya sebagai identifier air galon. Jika air galon menyentuh titik batas pengisian galon, maka akan ada notifikasi yang dikirimkan ke hp orang yang bertanggung jawab mengisi galon. Lebih hebat dari itu, perangkat ini juga akan bisa mengukur berapa banyak galon yang software seni butuhkan dalam waktu satu bulan.
Qlue
Kedua adalah perusahaan Qlue. Perusahaan startup yang terkenal dengan proyek smart city nya itu juga mengembangkan IoT. Beberapa pengembangan IoT yang Qlue lakukan adalah:
- Pengembangan Traffic Lamp yang terhubung dengan Command Center.
- Kotak sampah pintar
- Air Pollution detector
Tentunya, pengembangan produk IoT tersebut untuk menunjang proyek smart city kota-kota besar.
eFishery
Ketiga adalah perusahaan eFishery. Produk IoT yang mereka kembangkan adalah perangkat pemberi makan ikan secara otomatis dan real time. Alat ini akan secara otomatis bekerja sesuai dengan jadwal pemberian makan ikan yang sudah di setting sebelumnya. Dapat pula jika dibutuhkan, memberikan makan sesuai dengan kehendak pemilik. Hal ini tentu saja untuk memastikan gizi ikan terpenuhi dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Nodeflux
Yang keempat adalah Nodeflux. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan Big data dan machine learning. Nodeflux berfokus pada pengembangan IoT di ranah industri.
Hara
Terakhir adalah Hara. Perusahaan ini mengincar industri pertanian dan pangan dengan teknologi IoT nya. Sistem kerjanya, Hara dapat memprediksi berapa hasil panen yang dapat dihasilkan, serta jenis pupuk yang paling efektif untuk petani. Input data melalui smartphone dan diolah via web-analytics.
Komentar
Posting Komentar